Tragedi 22 September 2008

Tidak saya sangka kalau permasalahnya bisa bikin saya strees seperti ini, sebenarnya saya tidak ingin mempublikasikan masalah ini karena ini aib keluarga, namun ini harus saya lakukan agar tidak terjadi pada para pembaca yang kebetulan membaca tulisan ini.

Masalah yang bikin saya strees ini sebenarnya berawal dari masalah sepele bagi saya yang seharusnya tidak perlu di dramatisasi hingga menjadi kompleks seperti saat ini.
Supaya jelas saya akan menceritakan dari awal saya memasukan adik ipar saya di Warnet tempat saya bekerja. Saat itu ipar saya diterima bekerja sebagai OB dan boss tidak tahu kalau dia adalah adik dari istri saya karena saya mengaku dia adalah adik dari teman. Satu kesalahan saya telah bohong dan tanpa ada tujuan membela diri atas kebohongan tersebut, saat itu saya tidak memiliki tujuan apa-apa hanya ingin memberi perkerjaan ipar saya dari pada dia nganggur.

Kurang lebih 2 bulan bekerja kemudian dia di angkat menjadi Operator karena menurut boss anaknya cukup rajin dan supel, dan supaya ada peningkatan dan dia bisa belajar dan juga punya pengalaman, maksud boss sih gitu. Akhirnya jalan hampir satu tahun di lihat-lihat anak ini kok tidak ada peningkatan, yang ada malah semakin males dan kesannya kalau kerja suka-suka dia.

Langsung saja inti pemicu permasalahan. Tanggal 22 September 2008 tepat hari ulang tahunnya. Seperti biasa setiap bangun tidur saya luangkan waktu untuk online sebentar di YM! menggunakan HandPhone. Saat saya online saya langsung di PM (private message) sama Ovie satu-satunya operator cewek di warnet. Di pesannya Ovie mengatakan bahwa "tadi pagi ipar saya kena omelan lagi oleh boss", karena penasaran saya langsung tanya "kenapa?" karena saya tunggu beberapa menit tidak ada jawaban dari Ovie akhirnya saya putuskan untuk off sebentar. Selang 10 menitan saya kembali online dan saya coba BUZZ ke id warnet, ternyata apa yang saya dapatkan hanya jawaban BUZZ juga. dari jawaban pertama itu saya yakin kalau itu bukanlah Ovie jadi langsung saya tanyakan "Ov mn?", "di no 34" jawab ipar saya yang saat itu berada di depan komputer operator "tlng suruh dia ol!" begitu pintaku". tak lama ovie pun online bersamaan dengan itu pesan dari ipar saya masuk yang isinya:
ipar: "mas iso tuker sif ga?"
ipar: "aq loro"
ipar: "mene aq ape nang dokter"
ipar: "iso ga?"


dari situ sudah terlihat bahwa saya belum memberi jawaban apa-apa. Bukannya saya tidak mau tuker cuman saya belum bisa menjawab karena waktu itu saya masih penasaran dengan penjelasan dari ovie tentang kenapa ipar saya di marahi oleh boss. Saya putuskan untuk invis saja dari pada di tanyain hal itu dan belum ada jawaban. Belum sempat ovie menjelaskan apa duduk perkaranya, ovie hanya bilang bahwa ipar saya sedang ngintip. Kemudian sms dari ipar saya masuk yang isinya "mas bisa tuker shif ga? jwben jgn diem aj. kalo g bs gpp. jwben mas". Kalau ga salah inget begitulah isi sms dari ipar saya, yang kesannya cukup mendesak aku dan tidak seperti biasanya tuker. Karena keseringan dia tukar shift jadi saya anggap sms dari dia tidak penting. Daripada membalas sms yang tidak penting, status ID YM! saya saya buat available dengan maksud supaya ipar saya bisa langsung chat sama saya. Benar perkiraan saya percakapan dari diapun terjadi.
ipar : "mas iso tuker ga?"
saya : "takon bosse ae lgsng, aq g iso mutusi!"
ipar : "yo wis ga sido"
ipar : "yo wis koen g usah ngurusi aku di warnet"
saya : "os jogoen lambemu yo! ojo sampe aku rono!"
ipar : "y da km g usah ngurusin aku di warnet. aku lho g pernah ngurusin kelakuan km d warnet, ngapain km ngurusin aku"


dari percakapan di atas di bagian ngurusin pertama hati saya sudah panas. Setelah peringatan saya tidak di hiraukan, tanpa pikir panjang saya sambar kunci motor istri saya dan langsung tancap gas menuju warnet. Sesampainya di warnet mulai terjadi perdebatan kecil antara saya dan ipar saya. Waktu itu saya hampir kalap.. untungnya saya masih sadar hingga tidak terjadi adu jotos, karena percuma juga melawan dia menang kalah aku tetap malu. Hingga pada puncaknya saya usir ipar saya dari warnet (kayak yang punya aja, hehe). Selesai sampai situ sayang langsung pulang.

Dari masalah sepele seperti itu saja bisa merambat kemana-mana. Ipar saya mutusin untuk keluar dari management warnet, putusannya di kirim melalui sms oleh ibunya. Dari situ terror dan debat antara boss besar dan mertua saya terjadi, aku pun jadi tidak merasa tidak enak hati, kenapa juga mertua ikut-ikut dalam masalah pekerjaan. Saya pun tidak luput dari sms terror sang mertua. mau tau isinya.... bentar ya.. moga-moga belum ke hapus. Ketemu juga nih smsnya.

"tlng smpkan k pimpinan qm apa mksudx d tlp g d angkt d smz g mw blz. d truskan pnjng ap g. mslahx kl dy DEKENG PENSIUNAN oscar LET. TRIO SUNGKNO. Omnya."

"tdk akan MUNDUR SETAPAK pun. blangin LET KOL trio SIAP. Padhe Har SIAP tdi ud tk hubngi NUDUH MENCURI TNPA BUKTI .brat mana PENCURIAN LISTRIK mari brtmpur."

"Bu nunuk .p trio .bilang kasusnya oscar .suruh d proses hukum .kami siap.. IKI LHO SMZ se kncone Om trio."

"Kl u ada di phak BOZ qm SILAKAN. aj. ANAK KU BKN Hewan .yg siapa aja BZA NGUSIR seenakx .JGN ADA YG BRANI NYENTUH KULIT ank2 ku sdktpun"

dari semua sms mertua saya yang masuk saya cuma balas

"Mknny mslh krjan jgn d cmpur2 am mslh rmh. Trserah.. Aq jd pnonton aj"

satu saja dari saya sudah memancing masalah lagi, dan balasan dari mertua

"Qm mw jdi pnonton up to u kyk krja KANTORAN apa PRUSAHAN gede aj la wong WARNET ae kc gaji 450. G ad apa2x. kcil.. msh MAHAL berhagaan OSCAR ok."

pesan di atas terkirim sebanyak 2 kali.

Tidak di sangka masalah segitu bisa jadi segini. Lumayan strees tapi cuman dikit jangan banyak-banyak entar malah gila, hehehe.....
Aku sih tidak mau bawa-bawa istriku ke permasalahan ini, tapi mau bilang apa lagi sang mertua sudah buka mulut ke istriku soal masalah ini. Dan sampai hari ini saya lebih banyak diam dari pada membicarakannya dengan istri.
Sekarang yang ada dipikiran hanya istri dan anak. Kalaupun harus bubar aku siap dan aku pasrah apapun keputusannya nanti.

Saya sudahi saja ceritanya, saya sudah capek tidak ada untungnya juga kalau saya ceritakan. Maksud hati ingin membantu malah ketiban batu. Ibarat peribahasa, sudah jatuh terimpa tangga pula.

Sekian dan terima kasih buat semuanya yang telah membaca cerita ini. Maaf kalau alur ceritanya muter-muter saja. Semoga dari cerita saya anda bisa memetik hikmahnya dan pikir dua kali jika ingin memberikan pekerjaan ke saudara ataupun kolega anda.

No comments: